The Road Not Taken Analisis Orang Indonesia



The Road Not Taken


Two roads diverged in a yellow wood,

And sorry I could not travel both

And be one travel, long I stood

And looked down one as far as I could

To where it bent in the undergrowth;


Then took the other, as just as fair,

And having perhaps the better claim,

Because it was grassy and wanted wear;

Though as for that the passing there

Had worn them really about the same,


And both that morning equally lay

In leaves no step had trodden black.

Oh, I kept the first for another day!

Yet knowing how way leads on to way,

I doubted if I should ever come back.


I shall be telling this with a sigh

Somewhere ages and ages hence:

Two roads diverge in a wood, and I--

I took the one less traveled by,

And that has made all the difference.


Penjelasan

Puisi ini menceritakan tentang keadaan seseorang  yang harus memilih satu dari dua pilihan.

  "Two roads diverged in a yellow wood" "And sorry I could not travel both"

Jika seseotang telah memilih salah satunya maka dia akan kehilangan sesuatu karena telah memilih.

"Yet knowing how way leads on to way," "I doubted if I should ever come back."

Hanya itulah yang bisa saya pahami dari puisi ini. Saya belum cukup kemampuan untuk berbicara lebih panjang lagi. Selain itu, puisi ini juga memiliki makna yang menjebak.

Puisi ini sangat kontroversi karena makna yang kebanyakan orang  salah paham ternyata, terutama pada bait terakhir. Saya kurang paham juga maksud dari kesalahannya bagaimana. Bisa di-search di Google jika ada yang berminat

Pengamalan puisi ini sesuai kehidupan:

Jika anda merasa tidak bebas atau terbatasi melakukan sesuatu maka anda mengingat dua baris pertama puisi ini.

"Two roads diverged in a yellow wood, And sorry I could not travel both."

"sebuah jalan terbelah dua di sebuah hutan, dan aku tak bisa menempuh keduanya sekaligus."

Dua baris ini mengingatkan saya bahwa saya telah memilih suatu yang mengharuskan saya kehilangan sesuatu yang lain. Sebagai contoh adalah ketika saya ingin ikut berbagai UKM di kampus maka saya akan berpikir, "Aku telah memilih pondok sebagai tempat belajar selain di kampus dan saya akan kehilangan kesempatan bergabung dengan UKM - UKM tertentu."

Pada saat - saat tertentu pengalaman saya justru terbalik dari puisi ini. Saya bisa memilih dua hal sekaligus tanpa perlu kehilangan yang lain. Misal ketika saya butuh kamera agak bagus dan e-book reader dan saya tidak bisa membelinya sekaligus dalam satu waktu tetapi ternyata saya bisa membeli iPad yang memiliki dua kriteria tersebut.

Kesimpulan

Anda akan kehilangan sesuatu karena pilihan anda. (sesuai puisi)

Ada saatnya anda akan mendapat pilihan anda sekaligus dengan apa yang bukan pilihan anda. (tidak sesuai puisi)

Maaf kalau ada kesalahan dari analisis saya. Anda bisa komen untuk saran, kritikan, dan dukungan lainnya.

Setidaknya analisis saya ini memberikan dua hasil sekaligus yang berseberangan dan saya merasa ini adalah sebuah prestasi.