Photo by Vladimir Anikeev on Unsplash |
Salah satu kekurangan terbesar dari Linux adalah banyak layanan yang tidak rilis untuk Linux dan salah satunya adalah cloud storage populer seperti Google Drive, dan OneDrive. Dua layanan cloud storage ini sangat populer bukan hanya karena fitur mereka memang sangat menjanjikan. Google Drive terintegrasi default dengan Android dan Google Workplace, sementara itu OneDrive terintegrasi default dengan Windows dan Office 365.
Cukup disayangkan memang, kedua layanan awan tersebut tidak merilis client destkop resmi untuk platform Linux. Padahal, seharusnya Google dan Microsoft sudah merilisnya melihat berbagai penyedia cloud storage sudah melakukannya. Bukan karena permasalahan susahnya membuat client desktop untuk Linux tetapi sepertinya ada hal-hal yang lain yang menjadi pertimbangan. Misalnya, mereka khawatir jika platform yang mereka kuasai, Android dan Windows, kalah dari Linux yang bersifat bebas dan terbuka.
Client Resmi Mega di Linux
Mega di Linux sangat mirip dengan Nextcloud dan sepertinya memang berbasis Nextcloud. Nextcloud adalah sebuah software untuk membuat cloud storage dan bersifat open source.
Karena Aplikasi Google Drive dan OneDrive tidak tersedia di Linux, Mega adalah solusinya dan bisa saja memang Mega lebih baik. Mega lebih menarik karena memiliki kapasitas lebih untuk akun gratis dan keamanan yang lebih dapat diandalkan.
Versi Gratis Mega
Mega menawarkan 20GB secara cuma-cuma untuk penggunanya tetapi dengan transfer terbatas 1GB untuk 1 IP dalam 6 jam. Jika anda menggunakan cloud storage untuk keperluan dokumen-dokumen ringan biasa, 20GB dengan 1GB data transfer per 6 jam sudah terasa cukup.
Jika dibandingkan dengan pesaingnya 20GB cukup besar. Google Drive menawarkan 15GB untuk akun gratis. Onedrive dari Microsoft hanya menawarkan 5GB saja untuk akun freemium. Meskipun lebih banyak, Mega freemium memiliki batas transfer data 1GB untuk 1 IP dalam 6 jam.
Di luar dari itu semua, dukungan Mega untuk Linux adalah salah satu alasan terkuat untuk menggunakan Mega.
Keamanan & Privasi Mega
Secara keamanan, Mega menurut saya aman. Mega mengikuti standar Eropa untuk permasalahan keamanan sehingga tidak perlu untuk diragukan lagi. Untuk fiturnya, otentifikasi login melalui email juga tersedia.
Menurut saya, privasi adalah kelebihan paling utama dari Mega. Berbeda dari cloud storage umumnya, Mega menawarkan enkripsi end-to-end. Artinya, tidak ada yang dapat melihat data anda kecuali anda sendiri.
Bahkan, sebagian penyedia konten-konten bajakan lebih memilih Mega karena privasi yang lebih ketat sehingga tidak ketahuan.
Host Data Obsidian di Mega
Kombinasi dua aplikasi ini akan menjadi note-taking app dengan cloud sync yang sangat menarik. Obsidian dikenal sebagai aplikasi note-taking gratis dan open source berfitur yang sangat lengkap. Tetapi, hanya pengguna Obsidian premium saja lah yang dapat memiliki layanan sync ke server Obsidian.
Dengan menggunakan Mega atau bisa cloud storage apa pun, anda dapat meletakkan vault catatan anda di cloud dan mengaksesnya melalui Obsidian. Aplikasi Obsidian tidak tersinkron tetapi catatan anda tersinkron di penyedia layanna cloud storage.
Setelah cari-cari note-taking open source, saya menemukan bahwa Obsidian memiliki fitur yang lengkap tetapi untuk versi freemium, saya tidak dapat melakukan cloud sync. Tetapi, saya bisa menggunakan cloud storage pihak ketiga untuk melakukannya.
Kesimpulan
Sebagai salah satu penyedia layanan Cloud Storage, Mega adalah salah satu pilihan utama. Terutama, jika anda adalah pengguna Linux yang membutuhkan sinkronisasi data lintas platform. Selain itu, kuota untuk akun gratis yang lebih besar dapat menjadi daya tarik utama meskipun transfer terbatas. Dan, yang lebih utama lagi, privasi yang lebih maksimal daripada Cloud Storage umumnya membuat Mega dapat menjadi Cloud Storage utama anda.